Senin, 01 Desember 2014

Sajak Mengapa Kamu

Mengapa kamu, jika terdapat ratusan bahkan ribuan orang diluar sana?
Mengapa kamu, jika banyak kemungkinan dia dia atau dia yang lain mendekatiku?
Mengapa kamu, jika hati yang lama pedih telah terpaut pada seseorang yang entah, menganggapnya atau tidak.
Mengapa kamu, ketika kedekatan justru malah membuat hati kian tak menentu?
Mengapa kamu, ketika waktu mulai mengukir rindu di tiap sela ruangnya?
Dan, mengapa harus kamu, ketika justeru pilu yang terasa jika membayangkanmu?

Banyak perasaan yang masih mengambang diantara angin-angin yang menari. 
Tanpa kepastian.  Tanpa kejelasan. 
Dan akhirnya, semua akan hilang terbawa oleh ringannya tiupan angin itu. 
Yang tersisa kini, hanya kehampaan. 
Kehampaan yang sebenarnya kita karang sendiri. 
Kehampaan yang kisahnya kita lukis sendiri indah atau tidaknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar