Aku ingat,
bahkan sangat ingat betul .. diteras rumah ketika hujan deras, saat angin
malampun seakan enggan pergi dari kami saat itu. Sorot matanya yang berbinar –
binar, seakan mengalahkan kilauan berlian manapun didunia. Dia yang paling aku
sayang didunia ini, setelah mamah dan papah yang lebih dulu menghadap yang
kuasa sebulan yang lalu. Dengan keihlasannya, ia lebih memilih untuk melihat
aku melahap roti yang ia dapatkan dengan susah payah, sungguh aku tak tega
melihatnya saat itu. Aku usap kedua pipinya yang kian tirus, seakan merasakan
beban yang kini ditanggungya.
Setelah
ditinggal mamah dan papah saat itu, memang kedaan kami berubah 180 derajat !
Untunglah dia
masih sempat mengenyam pendidikan hingga S1, meski sebulan yang lalu harus
keluar dari pekerjaannya karena jauh dari aku. Tapi, lagi lagi ia tak pernah
mengeluh. Ia rela memulai dari nol lagi.
Teringat, saat
ia mendapatkan gaji pertamanya. Apa yang dia belikan ? sepotong sapu tangan
yang indah, yang bertuliskan namaku disitu. Oh romantisnyaa…
Jujur, aku
sangat kecewa dengan apa yang dibelikannya itu. Aku sama sekali tak
mengharapkannya ! yang aku ingin adalah baju, sepatu, atau celana jeans terbaru
saat itu. Tapi hatiku mencelos ,ketika dia menjelaskan mengapa ia membelikan
aku sapu tangan.
Dia ingin,
agar aku selalu membawanya karena sekarang sedang musim penghujan, dan aku
sangat mudah terkena flu. Ya Tuhan ! Saat aku memikirkan segala penampilanku,
dia – malaikatku. Malah lebih mementingkan kesehatanku dari pada aku pemilik
tubuh ini sendiri !
Aku malu !
Aku ingat, bahkan sangat ingat betul tiap awal cerpen ada ituuu :D
BalasHapushihii.. iya imm :)
BalasHapus