Selasa, 10 April 2012

Cerpen Part 1


Aku ingat, bahkan sangat ingat betul .. diteras rumah ketika hujan deras, saat angin malampun seakan enggan pergi dari kami saat itu. Sorot matanya yang berbinar – binar, seakan mengalahkan kilauan berlian manapun didunia. Dia yang paling aku sayang didunia ini, setelah mamah dan papah yang lebih dulu menghadap yang kuasa sebulan yang lalu. Dengan keihlasannya, ia lebih memilih untuk melihat aku melahap roti yang ia dapatkan dengan susah payah, sungguh aku tak tega melihatnya saat itu. Aku usap kedua pipinya yang kian tirus, seakan merasakan beban yang kini ditanggungya.

Setelah ditinggal mamah dan papah saat itu, memang kedaan kami berubah 180 derajat !
Untunglah dia masih sempat mengenyam pendidikan hingga S1, meski sebulan yang lalu harus keluar dari pekerjaannya karena jauh dari aku. Tapi, lagi lagi ia tak pernah mengeluh. Ia rela memulai dari nol lagi.
Teringat, saat ia mendapatkan gaji pertamanya. Apa yang dia belikan ? sepotong sapu tangan yang indah, yang bertuliskan namaku disitu. Oh romantisnyaa…

Jujur, aku sangat kecewa dengan apa yang dibelikannya itu. Aku sama sekali tak mengharapkannya ! yang aku ingin adalah baju, sepatu, atau celana jeans terbaru saat itu. Tapi hatiku mencelos ,ketika dia menjelaskan mengapa ia membelikan aku sapu tangan.

Dia ingin, agar aku selalu membawanya karena sekarang sedang musim penghujan, dan aku sangat mudah terkena flu. Ya Tuhan ! Saat aku memikirkan segala penampilanku, dia – malaikatku. Malah lebih mementingkan kesehatanku dari pada aku pemilik tubuh ini sendiri !
Aku malu !

2 komentar: